Ada seorang anak yang masuk dan diterima di salah satu boarding school favorit di Bandung. Ternyata setelah 6 bulan menjalani kehidupan di boarding school ini, sang anak meminta pindah sekolah karena merasa tidak betah dan tidak nyaman dengan pertemanan di sekolah tersebut yang terlihat seperti berkubu-kubu. Padahal masuk sekolah ini atas pilihan anaknya sendiri, dan masuknya pun dengan seleksi yang cukup ketat.
Akhirnya karena sang anak memaksa terus, orang tuanya pun memutuskan memindahkan anaknya di salah satu boarding school favorit di Bogor.
Dan setelah beberapa bulan di sekolah kedua, ternyata sang anak masih meminta untuk pindah sekolah lagi, tapi sang ayah tidak mengizinkannya. Sang ibu mengalami dilema antara memenuhi permintaan anaknya atau keputusan suaminya.
Dan akhirnya dalam kondisi yang demikian, sang ibu mengikuti program Optimasi Kecerdasan untuk membantu anandanya merilis hambatan-hambatan yang dialaminya terkait dengan kondisi lingkungan boarding school tersebut, membantu membangun kenyamanan, dan kesiapan mental untuk berinteraksi dengan teman-teman supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan di dalam sekolah.
Sebelumnya, sang ibu menceritakan bahwa anandanya memiliki kemampuan komunikasi yang kaku, sulit berteman di sekolah, malas bergerak, hanya terlihat memiliki keinginan tapi malas untuk dilakukan. Pasca mengikuti program Optimasi Kecerdasan, Alhamdulillah ananda mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Akhirnya ananda menikmati bersekolah di boarding school tersebut, sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan dan teman-temannya, pola dan kemampuan komunikasi juga meningkat sangat pesat, semangat beraktifitas, dan terlihat memiliki kesiapan mental dalam mengikuti kegiatan sekolah.
Dan Alhamdulillah ananda menyelesaikan sekolahnya sampai selesai di boarding school ini. Selanjutnya ananda diterima di salah satu perguruan tinggi negeri favorit di Kota Bandung. Dan sekarang Alhamdulillah ananda sudah lulus menjadi seorang Sarjana.